Cinta Semanis Cokelat

Malam itu disebuah kafe tidak jauh dari pusat kota Bandung, terlihat tiga orang remaja sedang menikmati hidangan malam.
            “Lo yakin gak kenapa-kenapa cher?”tanya Shilla yang melihat wajah Chery begitu muram.
Chery hanya menggelengkan kepalanya, tak sepatah katapun dia ucapkan untuk menjawab pertanyaan sahabatnya itu.
            “Kalo lo bohong, ntar pulangnya ketabrak truk..!”kata Choky sahabat Chery.
            “Choky..!!”bentak Shilla.
Chery menatap Shilla dan Choky seakan-akan dia merasakan beban berat. Tiba-tiba air mata Chery menetes, semakin lama tangisnya semakin jadi.
            “Cher lo kok nangis? Cup.. cup.. cup..”kata Shilla panik dan berusaha menenangkan Chery.
            “Putra… Putra shil..”kata Chery sambil terus menangis.
            “Putra kenapa cher?”tanya Shilla.
            “Gu.. gueee… gue mutusin Putra..”kata Chery sedih.
            “Kookkk…?? Emang dia kenapa?”tanya Shilla heran.
            “Bajingan..!! Dia selingkuh dibelakang gue..!!”kata Chery sedih.
            “Ya ampun cher.. Lo yang sabar yaa.. Masih banyak yang lebih baik dari pada dia kok..”hibur Shilla.
            “Salah lo tu cher..!!”sela Choky.
            “Kok gue??”sahut Chery tidak terima.
            “Iyalah, dulu yang mau pacaran sama Putra? Elu kan? Dulu gue bilang apa sama lu? Udah lupa? Gue udah sering bilang sama lo kalo Putra itu playboy..!! Tapi lo nya aja yang budek, gak mau dengerin omongan gue..!!”kata Choky.
            “Kok lo jadi nyalahin gue gini? Tauk deh sebel gue!! Gue pulang..!!”bentak Chery.
Chery berlari meninggalkan Shilla dan Choky. Shilla hendak mengejar Chery, tapi Choky menahan Shilla.
            Sesampainya dirumah, Chery segera masuk ke kamarnya. Perasaannya masih tidak karuan. Dia masih sebel dengan semua yang terjadi padanya.
            “Gue benci semuaaanyaaaa…..!!!”teriak Chery sambil membanting tasnya.
Chery terdiam melihat sesuatu terlempar dari tasny. Chery mendekati benda itu, ternyata itu sebuah cokelat. Chery mengambil cokelat itu. Dilihatnya sebuah surat terikat pita pada cokelat itu. Chery membuka pita yang mekikat cokelat itu dan kemudian membaca suratnya.
            Dear Chery,
            Biarkan cintanya pergi..
            Karena cintaku akan datang untukmu…
Dia membaca surat itu berulang kali, dia tidak tahu siapa yang meletakkan cokelat beserta surat itu ke dalam tasnya, dan isi suratnya membuat Chery bingung. Chery membolak-balik surat itu, berharap ada sebuah petunjuk tentang pengirim cokelat itu.
            “Kira-kira saiapa ya yang ngasih gue cokelat beginian? Apa maksudnya coba? Auk ah.. gelaappp..”batin Chery.
Chery meletakkan cokelat dan surat itu ke dalam lacinya, kemudian dia membaringkan tubuhnya diatas kasur. Dia teringat kembali akan kata-kata Choky saat di kafe.
            “Coba dulu gue percaya sama Choky, pasti gue gak akan kayak  gini sekarang..”batin Chery.
Malam yang makin gelap dan dingin membiarkan Chery terlelap dalam tidurnya.
***
            Pagi ini Chery bangun dengan semangat. Hari ini Chery berangkat agak pagi, dengan santainya Chery memasuki kelasnya. Saat Chery hendak duduk di bangkunya, dia mendapati sesuatu.
            “Cokelat lagi…??”katanya.
Ternyata Chery mendapati cokelat yang sama dengan kemarin malam. Chery membuka pita yang mengikat cokelat itu dan sebuah surat dia temukan lagi. Chery melihat ke sekelilingnya, tapi tak ada siapa pun. Sekolah masih sangat sepi. Chery duduk dibangkunya dan mulai membaca surat itu.
            Dear Chery…
            Bila cintanya telah mati..
            Biarkan cintaku hidup untukmu..
Setelah membaca surat itu Chery kembali memperhatikan sekitarnya. Dia melihat seorang cowok dibalik jendela, tapi Chery tidak melihat begitu jelas. Dan tiba-tiba cowok itu menghilang.
            ‘Jangan-jangan dia cowok yang ngasih semua ini buat gue.. Tapi dia siapa? Tadi gak jelas sih..’batin Chery.
Chery kembali ke bangkunya lalu memasukkan cokelat serta surat itu kedalam tasnya.
***
            Saat jam istirahat Chery duduk di taman belakang, Choky menghampiri Chery yang duduk sendiri.
            “Cher.. lu masih marah sama gue..??”Tanya Choky.
Chery hanya diam, tak terucap sepatah kata pun yang terlontar untuk menjawab pertanyaan Choky.
            “Yee.. diem aja lo cher.. yaudah gue minta maaf ya Chery..”kata Choky.
Choky mengulurkan tangannya ke Chery. Lalu Chery menyalami Choky meski agak tidak ikhlas. Tiba-tiba Choky memeluk Chery dengan erat.
            “Makasih ya Chery jelek..”kata Choky sambil memeluk Chery.
            “Iya sama-sama..”sahut Chery.
Lalu Choky melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan Chery. Chery terdiam, dia memegangi dadanya. Terasa degupan jantungnya yang bergebu.
            ‘Ya tuhan.. jantung gue… Choky.. nap ague deg-degan gini dipeluk sama lo?? Apaaa….??’batin Chery.
Chery segera beranjak dari tempetnya. Chery kembali melangkah menuju kelasnya.
***
            Seperti biasa, sepulang sekolah cherry merebahkan tubuhnya di kasur. Tapi hari ini langkahnya terhenti untuk menaiki ranjangnya. Chery melihat cokelat yang sama di atas tempat tidurnya. Chery perlahan melangkah ke ranjangnya. Dia mengambil cokelat yang tergeletak itu. Dengan pita dan sebuah surat yang sama. Chery segera mengambil cokelat itu. Dengan segera Chery membuka ikatan pita pada cokelat itu dan segera membaca suratnya.
            Dear Chery..
            Bila senyumnya bukan untukmu lagi…
            Biarkan senyumku menggantikan senyumnya..
Chery segera berlali ke luar kamar. Dia mencari pembantunya.
            “Bik inah.. Bik…”teriak Chery.
            “Iya non…”sahut bik inah.
Bik inah segera menghampiri Chery.
            “Bik, tadi ada temenku main ke sini gak??”Tanya Chery.
            “Hm.. kayaknya gak ada non.. Emangnya kenapa non..??”tanya bik inah.
            “Oh.. gak papa kok bik..”sahut Chery lemas.
Chery kembali ke kamarnya, langkahnya begitu lesu. Chery mengeluarkan cokelat yang disimpannya di laci. Lalu Chery meletakkaannya di atas meja belajarnya.
            “Cokelat pertama..”katanya.
Chery kembali mencari-cari cokelat yang dia letakkan di dalam tasnya dan meletakkanya di atas meja.
            “Kedua..”kata Chery.
Lalu Chery mengambil cokelat yang masih dia geletakkan di atas tempat tidurnya.
            “Dan ini yang ketiga..”kata Chery.
Chery duduk terdiam menatap ketiga cokelat yang sama itu.
            “Asal kalian dari mana sih..?? Kok sampe nyasar ke gue sih?? Mana bentuk kalian sama lagi.. huft..”kata cheri mulai putus asa.
***
            Sore hari ini Chery sangat suntuk. Seharian ini Chery hanya mengajak ngobrol cokelat-cokelat yang tak jelas asalnya itu, sampai-sampai Chery seperti orang gila bila terus menerus memikirkan cikelat-cokelat itu. Akhirnya Chery memutuskan untuk kr taman komplek kesukaannya. Chery berjalan dengan lesu. Sesekali cheri menendangi batu-batu kecil di sepanjang jalan. Sesampainya di taman komplek Chery hendak duduk di sebuah ayunan. Tapi… lagi-lagi Chery menemukan cokelat. Dengan pita yang sama juga dengan sepucuk surat dalam ikatannya.
            “Cokelat ke empat.. mau lo apa sih?? Bingung gue tiap nemu spesies-spesies sejenis lu..!!”kata Chery membentak cokelat itu.
Chery kemudian membuka surat yang ada di cokelat itu, kemudian dibacanya surat itu.
            Dear Chery…
            Bila tangannya tak menggenggammu lagi..
            Biarkan aku yang menggenggam tanganmu…
Chery terdiam sesaat. Dia melihat sekelilingnya, tiba-tiba Chery merasakan seseorang melintasinya, tapi tak ada siapa-siapa.
            ‘Siapa lo..?? Putra..?? Mungkinkah..? Tapi untuk apa Putra ngelakuin semua ini..?? minta maaf..?? Gak mungkin.. Tapi, kalaupun iya gue pasti gak maafin dia’batin Chery.
Chery beranjak dari ayunan itu. Angin berhembus, langit biru telah berganti, dengan gontai Chery melangkah pulang.
***
Keesokan harinya, Chery berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, karena mobil Chery sedang di bengkel. Ditengah perjalanannya seorang anak kecil menghampiri Chery.
            “Kakak. Ini buat kakak..”kata anak kecil itu sambil memberikan sesuatu pada Chery.
            “Ini buat kakak..?? Dari siapa..??”Tanya Chery.
Anak kecil itu berlari meninggalkan Chery tanpa menjawab pertanyaan Chery.
            “Hey tunggu…”teriak Chery.
Chery tertegun menatap sesuatu di tangannya yang dia terima dari seorang anak kecil yang tidak dia kenal.
            “Cokelat lagi..? Oke.. ini yang kelima..”kata Chery.
Chery segera membaca surat yang terikat di cokelat itu.
            Dear Chery…
            Bila dirimu bukan miliknya..
            Izinkan aku memilikimu…
Chery melihat ke sekelilingnya. Tapi tak ada siapapun di sekitar sana. Cherymemasukkan cokelat itu ke dalam tasnya. Dan Chery melanjutkan perjalanan ke sekolahnya.
***
            Sepulang sekolah Chery berdiri di depan sekolah, dia menunggu kedatangan mang udin. Mang udin adalah supir Chery yang biasa menjemputnya setiap pulang sekolah. Tapi sekian lama Chery menunggu, mang udin masih juga belum tiba.
            “Mang udin mana sih.. Apa masih di bengkel ya..?? Tapi kata mama tadi udah beres kok mobilnya.. Tauk ah ribet..”gumam Chery.
Tiba-tiba Choky menghampiri Chery dengan motornya.
            “Sendirian aja lu cher..?? Mang udin mana..??”Tanya Choky.
            “Gak tau juga ky.. Dari tadi mang udin gak dating-dateng..”jawab Chery lesu.
            “Yaudah bareng gue aja yuk..”ajak Choky.
            “Hmm..”desah Chery yang terlihat berfikir.
            “Udah buruan..”ajak Choky.
Akhirnya Chery menerima ajakan Choky. Chery pun menaiki motor Choky. Mereka berdua mulai menyusuri jalan. Jalanan semakin jauh dari rute biasanya Chery pulang.
            “Kok lewat sini sih ky..??”Tanya Chery bingung.
Choky tidak menjawab apapun, Choky hanya diam. Semakin lama laju motor Choky semakin kencang. Chery yang tidak terbiasa naik motor secepat itu sempat kaget dan memeluk Choky.
            Disebuah tebing tinggi Choky menghentikan motornya. Chery melihat ke sekitar tempat itu. Pemandangannya begitu indah, Chery segera turun dari motor Choky dan bersandar pada pagar pengaman disekitar tebing. Choky pun turun dari motornya dan berdiri di samping Chery.
            “Biarkan cintanya pergi.. Karena cintaku akan datang untukmu… Bila cintanya telah mati… Biarkan cintaku hidup untukmu.. Bila senyumnya bukan untukmu lagi… Biarkan senyumku menggantikan senyumnya.. Bila tangannya tak menggenggammu lagi.. Biarkan aku yang menggenggam tanganmu… Bila dirimu bukan miliknya.. Izinkan aku memilikimu…”kata Choky.
Semua perkataan yang terlontar dari bibir Choky membuat Chery terperanga. Semua kata-kata Choky sama dengan surat-surat yang telah dia terima selama ini. Chery menatap Choky dengan aneh. Tiba-tiba Choky menggenggam tangan Chery.
            “Choky…”kata Chery lemah.
            “Iya cher.. Itu semua gue, gue yang selalu ngasih cokelat itu buat lo.. Gue sayang sama lo cher.. lo mau kan jadi cewek gue..?? be my girl please..”kata Choky penuhh harapan.
Chery diam terpaku menatap Choky. Matanya mulai berkaca-kaca. Chery langsung memeluk Choky.
            “Gue juga sayang sama lo…”kata Chery sambil menangis.
Pelukan Chery semakin erat, begitupun Choky. Tetes demi tetes air mata kebahagian Chery mengalir di pipinya.
            “Jadi lo terima gue kan..?”Tanya Choky.
Chery hanya mengangguk. Tiba-tiba Choky berteriak dengan keras.
            “Choky sayang cheeryyyy…!!”teriak Choky.
Chery hanya tersenyum, ia terus mengusap air matanya. Chery merasa begitu sangat bahagia. Begitupun dengan Choky. Mereka berdua duduk di pinggiran tebing sambil bernyanyi.
Menatap indahnya senyuman di wajahmu
Membuatku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku
Banyak kata yang tak mampu ku ungkapkan
Kepada dirimu
Aku ingin engkau selalu
Hadir dan temani aku
Di setiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tahu ku selalu milikmu
Yang mencintaimu sepanjang hidupku
Sungguh hanyalah dirimu yang aku cintai
Dan sungguh ku kan disisimu hingga ku mati
‘makasih tuhan.. karenamu aku dapat disini bersamanya.. terimakasih atas segala rahmatmu, terimakasih kau izinkan aku bersama Choky.. akan aku jaga cinta semanis cokelat ini sampai aku kembali padamu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...